Rabu, 17 Agustus 2016

Nurhadi Merasa Difitnah Secara Luar Biasa

JAKARTA - Mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrachman merasa difitnah secara luar biasa. Menurut dia, fitnah itu juga ditujukan kepada ia dan keluarganya. 
Hal itu dikatakan Nurhadi terkait persidangan perkara suap yang menjerat pejabat MA Andri Tristianto Sutrisna. Nurhadi menyesalkan bahwa ia disebut mempunyai besan bernama Taufik yang diduga mengurus perkara di MA dengan Andri. 
"Saya dikondisikan difitnah yang luar biasa, besan saya dibilang namanya Taufik," kata Nurhadi saat persidangan suap terdakwa Doddy Aryanto Supeno di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (15/8). 
Dia menegaskan, besannya sudah meninggal dunia 25 tahun yang lalu. "Namanya Bambang Sulistyo," ujar Nurhadi.
Ia menyatakan bahwa namanya memang sering diklaim untuk "jualan". "Itu fakta," tegasnya. 
Nurhadi juga membantah disebut promotor dalam perkara suap pendaftaran peninjauan kembali di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 
Saat Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukan surat yang ditujukan kepada "Yth Promotor", Nurhadi membantah itu untuk dirinya. 
Dia bahkan mengaku tidak pernah melihat surat tersebut. Nurhadi juga mengaku tidak kenal dengan karyawan bagian legal PT Artha Pratama Anugerah, Wresti Kristian Hesti. 
"Promotor itu setahu saya pembimbing untuk disertasi. Kenapa‎ saya dibawa-bawa itu?" kata dia. (boy/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar