REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Yudisial (KY) menyoroti kepergian rombongan Mahkamah Agung (MA) ke Wakatobi Sulawesi Tenggara. Karena kepergian itu dianggap mendatangkan asumsi buruk publik. MA pun diminta transparan atas tujuan perjalanan dan pembiyaan ke daerah tersebut.
Ketua KY, Suparman Marzuki mengatakan, kerap mengingatkan MA. Khususnya, terkait rencana melangsungkan pertemuan yang seharusnya dilakukan di tempat yang tak memunculkan kecurigaan.
Ia menilai, kegiatan MA tersebut positif. Namun pemilihan lokasinya yang kurang tepat. "MA rapat ke Wakatobi itu bisa mendatangkan berbagai macam asumsi yang kurang baik. Apalagi sampai membuat biaya bengkak," kata Marzuki saat dihubungi Republika, Selasa (6/5).
Menurut dia, MA seharusnya dapat menjaga prilaku institusionalnya agar kepercayaan publik terhadap lembaga pengadilan tersebut tak runtuh. Meski pun dugaan itu belum tentu benar.
Ia juga menyoroti pemanfaatan pesawat nonreguler yang menimbulkan pertanyaan. "Pesawat tersebut milik siapa? Apakah ada pihak ketiga dan berapa pemakaian anggarannya? MA perlu transparan," ujar dia.
Sebelumnya, MA menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi yustisial terhadap hakim dan sekertaris pengadilan di Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada 2-5 Mei 2014.
Halo, saya Mrs.Diana, pemberi pinjaman swasta yang memberikan pinjaman., Komersial dan pribadi dengan tingkat bunga tahunan serendah 2% sangat minimal dalam waktu 1 tahun untuk periode durasi pembayaran 20 tahun untuk setiap bagian dari dunia. Dan kami memberikan pinjaman dalam kisaran $ 2.000 sampai $ 500.000.000,00 USD.Our pinjaman benar diasuransikan dan keamanan maksimum adalah prioritas kami, saya menggunakan media ini untuk memberitahu Anda bahwa kami memberikan bantuan yang handal dan akan bersedia untuk menawarkan pinjaman. Jadi hubungi kami hari ini via email di: dianaroberloanfirm@gmail.com Info dianarobertloan@accountant.com
BalasHapus