NAMA Sugianto Sabran ikut
mencuat seiring dengan penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto
alias BW oleh Bareskrim Mabes Polri, Jumat (23/1).
Ya, Sugianto yang tak lain adalah
politikus PDIP asal Kalteng itu adalah orang yang melaporkan BW atas
tuduhan kesaksian palsu dalam persidangan sengketa pilkada di MK.
Di daerah asalnya, Sugianto dikenal sebagai pengusaha kayu. Bahkan dia sempat menikah dengan artis Ussy Sulistiawaty pada 2005.
Namun pernikahannya dengan Ussy kandas
seiring kasus illegal logging mencuat pada 2006. Ada juga kabar bahwa
precession itu dipicu oleh kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dari penelusuran Jawa Pos lainnya, Yusuf
pernah dituding ada dibalik penganiayaan seorang aktivis lingkungan
hidup, Abikusno Nachran. Kasus pemukulan terjadi November 2001.
Saat itu, Abikusno yang juga wartawan
lokal menerbitkan tulisan mengenai kasus penyelundupan kayu ke Tiongkok
yang diduga melibatkan kerabat Sugianto.
Yang membuat Sugianto geram, akibat
tulisan wartawan tersebut Departemen Kehutanan melakukan penindakan
dengan menyita kayu yang akan diselundupkan.
Awalnya, Sugianto Sabran dikenal dengan
nama Yusuf Sugianto. “Saat terlibat illegal logging namanya berganti
menjadi Yusuf Sugianto,” ujar sumber Jawa Pos (induk JPNN).
Sugianto tercatat sebagai anggota DPR RI
dari PDIP asal Kalteng, periode 2009 - 2010. Dalam akun twitter
@sugiantosabran tertulis Sugianto juga mencalonkan diri sebagai anggota
DPR RI namun gagal kembali ke Senayan. Dengan latar belakang itu, aroma
balas dendam tampak pada penangkapan BW.Saat dikonfirmasi di Bareskrim kemarin, Sugianto memang mengakui pihaknya yang melaporkan Bambang Widjojanto ke Bareskrim Mabes Polri. Dia kemarin mendatangi Bareskrim Mabes Polri sambil marah-marah. Emosi Sugianto meledak saat mendengar Koordinator Kuasa Hukum Tim Penyelamat KPK Nursyahbani Katjasungkana memberikan keterangan pada wartawan.
Sekitar pukul 15.30 Nursyahbani sedang diwawancarai sejumlah wartawan. Sesaat kemudian, tiba-tiba seorang lelaki berpakaian batik berteriak. "Saya korbannya, KPK tidak selalu benar,"ujarnya sembari menunjuk-nunjuk Nursyahbani.
Sugianto mengaku saat terjadi sengketa pilkada, dia mendapatkan informasi ada 65 saksi yang dihadirkan BW agar memberikan keterangan palsu. "Pada 2010, saya laporkan ke Bareskrim. Tapi, bukti masih sangat kurang," terangnya.
Namun, pada awal 2015 ada beberapa saksi yang mendatangi rumahnya. Kedatangan para saksi ini untuk meminta maaf karena memberikan keterangan palsu. "Dengan bukti baru ini, saya melaporkan kembali BW pada 15 Januari," terangnya.
Terkait keterangan palsu seperti apa yang diarahkan BW, dia tidak menjawabnya. "Yang pasti, saya dikalahkan. Penyebabnya, salah satunya keterangan palsu itu. Masyarakat diberikan info bahwa saya membagi uang dan pesta minuman keras," keluhnya ?sembari berjalan menghindari wartawan. (gun/idr/mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar