Rina Atriana - detikNews
Jakarta - Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi, menggelar resepsi mewah atas pernikahan anaknya di Hotel Mulia, Senayan. Perkawinan megah itu dinilai tidak memberikan menjadi contoh yang baik untuk bawahan dan publik.
"Tidak hanya (jadi contoh tak baik) bawahannya saja, tapi juga publik. Mestinya Nurhadi menjadi contoh kesederhanaan," kata Kepala Pengurus LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie, saat dihubungi detikcom, Senin (17/3/2014).
Nurhadi dalam resepsi pernikahan putrinya Sabtu (15/3) lalu itu menolak menerima amplop dalam bentuk apapun dari tamu undangan. Namun, ia membagi-bagikan iPod Shuffle 2GB kepada undangan dengan barcode khusus. Nurhadi diminta menjelaskan terkait suvenir yang bernilai di atas syarat minimal gratifikasi itu.
"Tamu undangan yang pejabat publik juga harus melaporkan iPod yang menjadi suvenir karena itu gratifikasi," ujarnya.
Menurut Hamim, agar semuanya jelas, maka Nurhadi harus menjelaskan asal usul biaya pernikahan mewah itu.
"Saya tidak tahu, apa dengan pejabat setingkat dia dengan gaji sekian itu 'wajar' mengadakan pesta semewah itu? Kalau tidak wajar, PPATK seharusnya meneliti transaksi Nurhadi," jelas Hamim.
Hingga berita ini diturunkan, detikcom terus berusaha mengkonfirmasi perkawinan megah ini ke yang bersangkutan. Wartawan telah berusaha mengkonfirmasi ke Nurhadi di kantornya tapi pihak Humas MA belum memberikan jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar