Rina Atriana - detikNews
Jakarta - Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi baru saja menggelar resepsi pernikahan mewah di Hotel Mulia, Senayan dan Mega Mendung Bogor akhir pekan kemarin. Untuk suvenir saja, Nurhadi berani menganggarkan biaya sekitar Rp 1,75 miliar.
Namun, sebagai penyelenggara negara Nurhadi diketahui belum melengkapi berkas laporan harta kekayaannya ke KPK. Berkas tersebut tak kunjung lengkap sejak ia melaporkannya pertama kali November 2012 silam.
"Belum terbit karena masih diproses LHKPNnya, menunggu kelengkapan," kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedie A Rachim, melalui pesan singkat yang diterima detikcom, Senin (17/3/2014).
Peneliti Indonesian Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal Oemar menyatakan, setelah menjabat selama 3 tahun sejak 2011, Nurhadi seharusnya sudah melengkapi laporan kekayaannya. Jika tidak maka patut dipertanyakan alasannya.
"Patut dicurigai yang bersangkutan memang sengaja menyamarkan kekayaannya. Apalagi pelaporan LHKPN nya tahun 2012 karena desakan publik," ujar Erwin.
Hakim Agung Gayus Lumbuun sebelumnya mengatakan Nurhadi menjelaskan soal perkawinan mewah anaknya. Kepada Gayus, Nurhadi menjelaskan bahwa perkawinan dibagi dalam dua sesi.
Untuk sesi pertama digelar ijab kabul di vila pribadi Nurhadi di Mega Mendung dengan pembiayaan ditanggung pihak Nurhadi. Adapun sesi kedua berupa resepsi di Hotel Mulia, Senayan, ditanggung oleh menantunya.
Hingga berita ini diturunkan, detikcom terus berusaha mengkonfirmasi perkawinan megah ini ke yang bersangkutan. Wartawan telah berusaha mengkonfirmasi ke Nurhadi di kantornya tapi pihak Humas MA belum memberikan jawaban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar