Rabu, 10 Agustus 2011

Kisah Dubes Kolombia Saat Nazaruddin Diborgol

Mengaku bernama Syafruddin, Nazar bilang sedang melakukan perjalanan bisnis di negeri itu.

Senin, 8 Agustus 2011, 17:43 WIB
Bayu Galih
VIVAnews - Duta Besar RI untuk Kolombia Michael Manufandu menceritakan proses penangkapan tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, di Cartagena, Kolombia.

Michael menjelaskan saat ditangkap polisi kota Cartagena, Nazaruddin tidak melawan. "Dia sedang duduk-duduk. Tidak ada perlawanan, dia cenderung kooperatif," ujar Michael dalam wawancara dengan tvOne.

Michael mendapat kabar penangkapan Nazaruddin dari kepolisian Kolombia, sekitar pukul 21.00, waktu setempat. "Saya diberi tahu ada orang penting Indonesia ditangkap. Saat disebut mengenai public bribery, saya langsung tahu," jelas Michael.
Michael bersama stafnya kemudian terbang ke Cartagena. Di sana dia bertemu dengan Nazaruddin. Nazar tidak diborgol. Keduanya sempat ngobrol. Nazaruddin yang mengaku bernama Syafruddin (sebelumnya ditulis Syahruddin) mengatakan sedang melakukan perjalanan bisnis di negeri itu.
Setelah mengobrol cukup lama, Michael dan stafnya kemudian mencarikan makan untuk Nazaruddin sahur. Sepulang dari membeli makanan, Nazaruddin sudah dijaga petugas Interpol. Tangannya diborgol. Michael lalu meminta petugas Interpol agar melepas borgol itu. "Karena Nazaruddin harus buka puasa," kata Michael.
Menurut Michael, Nazaruddin bersikap kooperatif terhadap petugas.
Kepada Michael, semula pria yang mengaku bernama Syafruddin itu belum mau mengaku bahwa dia adalah Nazaruddin. Meski demikian, Michael sangat yakin bahwa dia tak lain adalah Nazaruddin, yang wajahnya selama ini dia kenali dari media massa.
Dari paspornya, Michael tahu bahwa sebelum ke Kolombia, Nazaruddin pernah singgah di Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara lain. Michael mengaku sengaja tidak mengorek soal identitas palsu Nazaruddin dengan tujuan agar dia bersikap kooperatif dengan kedutaan.
Dari Cartagena, Nazaruddin kemudian diterbangkan ke Bogota, ibu negeri Kolombia. "Di Bogota dia kembali diborgol. Sekarang dia ada di Bogota," Michael mengisahkan.
Penangkapan Nazaruddin itu diumumkan pemerintah siang tadi. Menko Polhukam Djoko Suyanto menjelaskan Nazaruddin ditangkap Minggu, 7 Agustus 2011, pukul 21.00 WIB. (kd)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar