Ratusan Warga Tottenham Demo Polisi
Senin, 08 Agustus 2011 , 06:44:00 WIB
Insiden ini berlangsung Sabtu malam. Awalnya aksi protes berlangsung damai dan tertib. Sekitar 300 massa berkumpul di luar kantor polisi Tottenham, areal yang didominasi warga kulit hitam. Massa menuntut keadilan untuk warga kulit hitam Mark Duggan (29), yang tewas diterjang timah panas dalam aksi baku tembak dengan polisi. Duggan disangka gangster sehingga polisi menghentikan paksa taksi yang dibawanya.
Polisi Metropolitan London mengakui, kekacauan di Tottenham, pemukiman warga kulit hitam, menyebar secara sporadis. Warga menggambarkan kawasan utara Inggris seperti daerah perang.
“Tottenham seperti kawasan perang,” ujar seorang saksi mata. Suasana kemarin pagi di Tottenham, sangat kacau. Gedung-gedung hangus terbakar dan menyisakan asap yang masih mengepul. Kaca-kaca toko pecah dan barang jarahan berserakan di jalanan.
“Mereka mendiamkan saja gedung-gedung terbakar semalam,” kata saksi itu lagi.
“Ini benar-benar buruk,” kata warga setempat David Akinsanya, 46. “Ada dua mobil polisi dua terbakar. Saya merasa sangat tidak aman.”
Suara sirene bisa didengar di seluruh kota saat polisi bergegas untuk memberikan bantuan ke tempat kejadian.
Tampak aparat membersihkan wilayah Tottenham yang sudah mulai tenang, kemarin. Meskipun begitu, polisi mengatakan muncul kerusuhan kecil terjadi di wilayah Rheola Close, Tottenham. Penjarahan berbagai toko juga masih terjadi di Supermarket Hale di Tottenham.
Juru bicara Pelayanan Ambulans London mengatakan 10 orang terluka, sembilan di antaranya langsung dilarikan ke rumah sakit. Dilaporkan juga, delapan orang polisi terluka.
Warga Tottenham kulit hitam, Dixie Ndalla, mengatakan, masalah penembakan warga oleh polisi sangat memprovokasi warga. Pemilik toko ini menyesalkan kerusuhan yang terjadi. “Tottenham sebenarnya tempat yang enak dan tenang untuk tinggal,” kata Ndalla.
Saat ini, Komisi Independen untuk Keluhan Kepolisian (IPPC) sedang melakukan penyelidikan atas penyebab tewasnya Duggan.
“Saya memahami kekecewaan warga atas insiden penembakan Mark Duggan. Keluarga dan masyarakat luas membutuhkan jawaban soal kejadian yang menimpa Duggan,” demikian ungkap Komisioner IPPC, Rachel Cerfontyne sebagaimana dirilis oleh BBC Indonesia.
Pemerintah kota London meminta warganya untuk menghentikan aksi kekerasan yang terjadi saat ini karena hal tersebut tidak membantu proses penyelidikan. “Kekerasan dan penghancuran tidak akan membantu penyelidikan kasus ini dan kami meminta warga untuk menghormati hukum,” kata juru bicara pemerintah London, Boris Johnson. [rm]
Baca juga:
Najib Razak Jadi Olokan Oposisi |
Pasukan AS di Afghanistan Babak Belur Lawan Taliban |
300 Ribu Warga Israel Protes Biaya Hidup |
Yingluck Direstui Raja |
RUSUH INGGRIS |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar