DKI, Organda, Kemenhub Bahas Pembatasan Truk
Pertemuan ini untuk meredam rencana Organda untuk mogok massal.
Kamis, 26 Mei 2011, 19:12 WIB
Eko Priliawito, Dwifantya Aquina Malam ini, Kamis 26 Mei 2011, mereka akan duduk bersama untuk mencari jalan keluar terbaik dari perbedaan pendapat yang beberapa minggu belakangan memanas.
Kepala Pusat Komunikasi Masyarakat dari Kementerian Perhubungan, Bambang S Ervan, berharap pertemuan ini dapat mencegah rencana Organda untuk melakukan aksi mogok massal Jumat esok.
"Pembahasan masih dilakukan Pemprov DKI, Kemenhub, dan Organda di Menko Perekonomian. Saya harap ada hasil yang baik dari pertemuan itu," ujar Bambang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, juga berharap hal yang sama. Mogok massal yang direncanakan Organda tidak terlalu dibesar-besarkan.
"Jangan dipanas-panasin, yang sudah berjalan bagus harus didukung. Saya berharap tidak ada mogok massal," jelasnya.
Senada dengan Pristono, Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Azas Tigor pun meminta pihak Organda untuk membatalkan rencana itu. Menurutnya, saat ini jalan Tol Tanjung Priok-Cawang, menggunakan sistem buka tutup bagi angkutan berat. Maka tidak ada lagi yang harus dipermasalahkan.
"Hasil uji coba cukup bagus kok. Kemudian untuk mogok massal, itu mengada-ada saja menurut saya," ungkapnya.
Ketua DPD Organda DKI Jakarta, Soedirman, menegaskan, akan tetap melakukan mogok massal. Sebanyak 16.000 unit truk angkutan barang berat yang sehari-hari melayani barang dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak akan beroperasi besok.
"Tidak akan ada satu truk yang beroperasi di jalanan. Semua kendaraan angkutan berat stop operasi. Kita akan terus melakukan aksi ini hingga tuntutan dipenuhi," kata Soedirman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar