Ruhut: Pak SBY Sayang Sama Saya
Politisi Partai Demokrat ini sering mengeluarkan pernyataan kontroversial
Jum'at, 27 Mei 2011, 06:01 WIB
Muhammad Hasits Nama Ruhut mulai melejit berkat perannya sebagai tokoh pongah Poltak yang mengaku Raja Minyak dari Tarutung di sinetron Gerhana. Kemudian, Ruhut semakin menjadi pembicaraan di kalangan elite politik setelah dia masuk Senayan dalam pemilihan Legislatif tahun 2009 lalu.
Perannya mengawal kasus Century di DPR sering menjadi sorotan kamera. Ruhut sering bersuara lantang saat kasus Century menyerempet Partai Demokrat.
Cerita Ruhut tidak berhenti disitu saja. Ruhut sering mengeluarkan pernyataan kontroversial seperti menggadang-gadang Ani Yudhoyono sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Pernyataan Ruhut sempat membuat risi Presiden Susilo bambang Yudhoyono.
Namun, Ruhut tetap santai meski Yudhoyono membantah akan mencalonkan istrinya itu dalam pertarungan Pemilihan Presiden tahun 2014.
Terakhir, Ruhut 'ribut' dengan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. Perseteruan itu karena laporan Mahfud kepada Yudhoyono atas dugaan suap kepada Sekjen MK, Janedjri M Gaffar.
Bahkan, Yudhoyono sampai turun tangan untuk menenangkan Ruhut. Bagaimana ceritanya, berikut petikan wawancara VIVAnews.com dengan Ruhut:
Anda berkali-kali sering membuat pernyataan kontroversial di Partai Demokrat, apa tidak takut dimarahi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?
Hahahaha...Pak SBY sayang banget sama saya. Soal Pak Nazaruddin kenapa saya membela, karena memang tidak ada fakta hukum. Sebagai tersangka bukan, sebagai saksi aja belum pernah, tapi sudah disudutkan. Bukan hanya Pak Nazar, semua kader saya bela.
Tapi apa benar SBY tidak marah kepada Anda?
Pak SBY itu sayang sama saya. Kapan Pak SBY marah sama saya. Karena saya ini orang bersih tidak ada daftar dosanya.
Apakah Anda sering diajak bicara sama SBY?
Sering. Saya sering diajak komunikasi dengan Pak SBY. Ada kalimat yang tak terlupakan dan sampai sekarang, saya ingat adalah Yang bisa menjadi seperti ini adalah Ruhut, yang lain jangan curigai Ruhut, kita membutuhkan seorang Ruhut Sitompul.
Soal apa lagi biasanya Anda diajak bicara dengan SBY?
Waktu pemilihan presiden, Pak SBY sering komunikasi dengan saya lewat telepon. Membicarakan banyak hal, kalau saya bicara akan panjang.
Seberapa dekat apa Anda dengan SBY?
Begini, saya sudah mengenal dekat Pak SBY sudah lama sebelum banyak orang mengenal Pak SBY. Waktu itu dengan kerja keras saya membantu Pak SBY menjadi presiden.
Kalau Anda dekat, kenapa Anda dilarang bicara banyak ke media?
Siapa bilang, contohnya setelah pertemuan kemarin malam (di cikeas). Siapa yang disuruh oleh Pak Anas (Urbaningrum) ngomong ke media. Padahal di situ ada banyak orang termasuk ada Andi Nurpati. Tapi Pak Anas menyuruh saya untuk memberikan pernyataan ke puluhan media.
Jadi sekarang Anda tetap jadi juru bicara Partai Demokrat?
Begini, semua kader Partai Demokrat memang diperbolehkan bicara kepada media. Tidak ada larangan bicara. Di partai melawan Ruhut, nggak ada deh, karena saya on the track.
Jadi apa yang Anda katakan kalau SBY sayang sama Anda itu benar?
Saya sudah mengenal dekat dengan Pak SBY. Jadi wajar dong kalau Pak SBY sayang sama saya. Karena saya membela bapak (SBY) tidak ada udang di balik Bakso.
Terakhir, kapan Anda diajak bicara sama SBY?
Saat persoalan saya dengan Pak Mahfud. Pak SBY minta penjelasan soal kisruh itu. Saya katakan, saya tidak terima dikatakan seperti itu. Semua saya jelakan ke Pak SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar