Kamis, 26 Mei 2011

Kasus Penmbakan Polisi di Palu

Belajar dari Insiden Palu, Razia Kian Gencar
 
Polisi juga akan menggelar razia kendaraan di sejumlah titik untuk mencari senjata api.
Kamis, 26 Mei 2011, 12:58 WIB
Elin Yunita Kristanti, Sandy Adam Mahaputra 
 
VIVAnews -- Penembakan brutal yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu kemarin membuat Kepolisian Polda Metro Jaya dan jajarannya meningkatkan kesiapsiagaan pengamanan. Razia bakal gencar dilakukan.

"Ini dilakukan pada beberapa titik obyek vital," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar, Kamis 26 Mei 2011 di Jakarta.

Menurut Baharudin, Polda Metro Jaya juga meningkatkan kewaspadaan pengamanan terhadap pejabat penting atau "very very important person" (VVIP) dan lokasi pelayanan umum, seperti bank.

Selain meningkatkan pengamanan obyek vital, pimpinan Polda Metro Jaya menginstruksikan jajaran kepolisian wilayah menggelar razia pada titik tertentu. Nantinya, pimpinan kepolisian wilayah memiliki kewenangan untuk menentukan lokasi dan sasaran razia.

"Contoh sasaran razianya seperti senjata api. Maka petugas akan memeriksa kendaraan untuk mencari senjata," ujar Baharudin. Ia menyatakan selama ini, kegiatan razia cukup efektif untuk mengantisipasi tindak kejahatan.

Sebelumnya, kawanan penjahat melepaskan tembakan yang menewaskan dua petugas kepolisian di depan kantor Bank Central Asia (BCA) Jalan Emy Saelan, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Rabu 25 Mei 2011.

Kedua anggota yang tewas, yakni Bripka Andi Irbar dan Bripka Januar Yudhistira, sedangkan Bripda Dedy Anwar mengalami luka tembak pada kaki sebelah kirinya.

Polisi telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pelaku penembakan dan menyita tiga unit senjata api laras panjang, Kamis dini hari 26 Mei 2011, sedangkan dua orang lainnya masih buron.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar