Masyarakat Mamuju Siap Hadapi Provokator Pemecah Kerukunan
Jumat, 27 Mei 2011 07:25 WIB | 348 Views
"Kerukunan umat beragama sudah tercipta dengan baik dan berjalan harmonis di daerah ini, sehingga kalau ada provokator yang mengusiknya dengan berbuat rusuh maka masyarakat daerah ini rame-rame akan melawan," kata Bupati Mamuju Suhardi Duka, Jumat.
Bupati Suhardi Duka juga menegaskan hal itu pada dialog multikultural yang diikuti para pemuka agama dari pusat dan pemuka agama di Kabupaten Mamuju, Kamis (26/5).
Acara itu dihadiri Kepala Pusdiklat Kehidupan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Prof Dr Abdurrahman Mas`ud, Phd, anggota komisi VIII DPR-RI, Ali Machsan Musa, serta pemuka agama dari pusat dan daerah yakni perwakilan lima organisasi keagamaan yaitu Majelis Ulama Indonesia, Persatuan Hindu Dharma Indonesia, Walubi, Persatuan Wali Gereja Indonesia, dan Persatuan Gereja Indonesia.
Ia mengatakan, kebersamaan antara pemeluk beragama di daerah ini sudah tercipta dengan baik sehingga kehidupan beragama di daerah ini tercipta dengan damai dan rukun pula, meskipun di Mamuju masyarakatnya majemuk terdiri dari berbagai etnis dan agama.
"Seluruh agama di Indonesia terdapat di Mamuju, begitu juga suku semua suku di Indonesia terdapat di Mamuju, sehingga masyarakatnya majemuk, namun demikian selalu tercipta kerukunan umat beragama di daerah ini dalam kondisi yang harmonis,"katanya.
Sehingga menurut dia, pemerintah optimis kerukunan umat beragama di Mamuju selalu tercipta dengan baik, karena dalam sejarah Mamuju juga tidak pernah terjadi konflik dan gesekan dimasyarakatnya tetapi kerukunan beragama tercipta dengan baik.
"Mamuju tidak seperti daerah lain yang masyarakatnya sering mengalami gesekan dan berkonflik, itu semua karena kebersamaan yang dijalin antara umat beragama dengan menghilangkan semua perbedaan yang dapat membuat terjadinya konflik," katanya.
Oleh karena itu ia mengatakan, masyarakat Mamuju yang sudah lama menjaga perdamaian tidak ingin daerahnya diusik provokator yang mencoba mengacaukan daerahnya dengan membuat konflik atau mengadu domba masyarakatnya.
"Kalau ada provokator yang mencoba mengacaukan daerah ini maka rame-rame masyarakat Mamuju akan melawan karena masyarakat daerah ini tidak ingin berkonflik namun ingin hidup dengan damai dengan terus menjaga perdamaian agar pembangunan dapat berjalan lancar demi kesejahteraan masyarakat," katanya. (MFH/M019/K004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar