RMOL.PLN tidak mau ikut campur soal rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun depan sebesar 10-15 persen. Perusahaan listrik pelat merah itu menyerahkannya kepada pemerintah dan DPR sambil terus meningkatkan pelayanan listrik buat masyarakat.
Direktur Utama PLN Dahlan Iskan mengatakan, pihaknya mengikuti semua keputusan pemerintah dan DPR terkait rencana kenaikan TDL.
“Soal tarif dan marjin itu domain pemerintah dan DPR. PLN menunggu saja sambil terus konsentrasi memperbaiki kualitas pasokan dan pelayanan listrik ke masyarakat,” ujar Dahlan.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto menambahkan, meskipun kenaikan TDL tidak begitu memberikan dampak apapun bagi PLN, namun pihaknya tetap fokus meningkatkan pelayanan listrik kepada masyarakat.
“Kami akan meningkatkan pelayanan serta menjaga pasokan listrik supaya tidak terjadi kekurangan,” ujar Bambang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Bambang juga mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan efisiensi biaya produksi listrik supaya bisa lebih murah dan menghemat anggaran.
Menurutnya, ada beberapa program yang sedang dijalankan perusahaan listrik pelat merah itu. Di antaranya, program gratis penambahan daya, gratis perpindahan dari pasca bayar ke prabayar dan gerakan sehari sejuta sambungan.
“Kita akan menghabiskan daftar tunggu pemasangan listrik dan ditargetkan Juni habis. Untuk saat ini daftar tunggu ada sekitar 500 ribuan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, PLN juga sedang meningkatkan rasio elektrifikasi penggunaan listrik menjadi 60 persen per provinsi. Menurut Bambang, saat ini pengguna listrik Indonesia timur masih di bawah 60 persen.
Beberapa pihak memang meminta agar pemerintah mengkaji kembali rencana menaikkan TDL 15 persen pada 2012. Sebab, kenaikan tersebut tidak mendesak dan tingkat belanja pemerintah juga masih lemah.
“Itu (kenaikan) dilihat kalau tidak punya duit. Tapi, pemerintah bukan tidak punya duit, justru karena mereka tidak bisa belanja. Jadi (TDL) tidak naik pun nggak apa-apa karena tidak mendesak,” tegas pengamat ekonomi Purbaya Yudhi Sadewa.
Menurutnya, belanja anggaran pemerintah masih lemah, maka kenaikan tarif setrum itu tidak ada gunanya. Artinya, pemerintah menaikkan TDL hanya untuk menabung. “Sekarang, buat apa ada uang di tangan tapi tidak bisa dibelanjakan,” sentilnya.
Kondisi itu, katanya, justru akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia, seperti naiknya angka inflasi dan berkurangnya daya beli masyarakat.
Purbaya mengatakan, jika pemerintah yakin tahun depan bisa membelanjakan anggarannya jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, maka kenaikan TDL bisa berdampak positif bagi perekonomian.
Namun, Purbaya melihat dampak kenaikan TDL terhadap inflasi tergolong rendah. Menurutnya, dengan menaikkan TDL sebesar 10 persen, dampak inflasinya sekitar 0,2 persen. Tapi, berdasarkan hitungan, dampaknya jauh lebih rendah lagi.
“Kalau hitungan tahun lalu, kenaikan TDL berdampak besar pada inflasi karena ada kenaikan pangan yang signifikan di bulan yang sama,” tukasnya.
Sebab itu, lanjut Purbaya, jika ingin menaikkan TDL di 2012, maka pemerintah harus menjaga kenaikan harga pangan. Artinya, Perum Bulog harus melakukan intervensi.
Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat sebelumnya mengatakan, rencana pemerintah menaikkan TDL 15 persen tahun depan sangat dilematis.
“Seharusnya tidak perlu naik. Tetapi saya mengerti alasan dasar kenaikan itu,” katanya.
Terkait rencana kenaikan TDL itu, bekas Ketua Umum Kadin ini mengatakan, pemerintah meminta PLN untuk menekan biaya produksi. Menurut dia, saat ini pemerintah berupaya mengurangi beban subsidi yang mencapai di atas Rp 40 triliun.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menimpali, setiap rencana kenaikan TDL harus dibahas terlebih dahulu bersama DPR. Sebab itu, pemerintah tidak bisa mengatakan akan ada kenaikan sebelum bertemu dengan dewan.
“Jangan nanti kita mendahului apa yang nanti akan jadi pembahasan. Pak Agus (Menkeu Agus Martowardojo) itu menyampaikan kira-kira inilah rencana yang akan dibahas. Seperti apa nanti, tentu hasilnya sesuai dengan pembahasan,” paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan berencana menaikkan TDL 10-15 persen pada 2012 untuk mengurangi beban subsidi dalam APBN. [RM]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar