Rabu, 25 Mei 2011

Kenaikan TDL Dinilai Tidak Perlu Dan Belum Mendesak

RMOL.PLN tidak mau ikut campur soal rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tahun depan sebesar 10-15 persen. Perusahaan listrik pelat merah itu menyerahkannya kepada pemerintah dan DPR sambil terus meningkatkan pelayanan listrik buat masyarakat.
Direktur Utama PLN Dah­lan Iskan mengatakan, pihaknya mengikuti semua keputusan pe­merintah dan DPR terkait ren­cana kenaikan TDL.
“Soal tarif dan marjin itu do­main pemerintah dan DPR. PLN menunggu saja sambil terus kon­­sentrasi memperbaiki kuali­tas pasokan dan pelayanan lis­trik ke masyarakat,” ujar Dahlan.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwi­yanto menambahkan, meskipun kenaikan TDL tidak begitu mem­­­­berikan dampak apapun bagi PLN, namun pihaknya te­tap fo­kus meningkatkan pela­ya­n­an lis­trik kepada masyarakat.
“Kami akan meningkatkan pelayanan serta menjaga pasok­an listrik supaya tidak terjadi ke­ku­rangan,” ujar Bambang kepa­da Rakyat Merdeka, kemarin.
Bambang juga mengatakan, saat ini pihaknya terus melaku­kan efisiensi biaya produksi listrik supaya bisa lebih murah dan menghemat anggaran.
Menurutnya, ada beberapa program yang sedang dijalan­kan perusahaan listrik pelat merah itu. Di antaranya, prog­ram gratis pe­nam­bahan daya, gratis per­pin­dahan dari pasca bayar ke pra­ba­yar dan gerakan sehari sejuta sam­bungan.
“Kita akan menghabiskan daf­tar tunggu pemasangan listrik dan ditargetkan Juni habis. Un­tuk saat ini daftar tunggu ada sekitar 500 ribuan,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, PLN juga se­dang meningkatkan rasio elek­trifikasi penggunaan listrik men­jadi 60 persen per provinsi. Me­nurut Bambang, saat ini peng­guna listrik Indonesia timur masih di bawah 60 persen.
Beberapa pihak memang me­minta agar pemerintah mengkaji kembali rencana menaikkan TDL 15 persen pada 2012. Se­bab, ke­naikan tersebut tidak mendesak dan tingkat belanja pemerintah juga masih lemah.
“Itu (kenaikan) dilihat kalau ti­dak punya duit. Tapi, peme­rin­tah bukan tidak punya duit, jus­tru karena mereka tidak bisa be­lanja. Jadi (TDL) tidak naik pun nggak apa-apa karena tidak men­desak,” tegas pengamat eko­no­mi Purbaya Yudhi Sadewa.
Menurutnya, belanja anggaran pemerintah masih lemah, maka kenaikan tarif setrum itu tidak ada gunanya. Artinya, pemerintah me­naikkan TDL hanya untuk menabung. “Sekarang, buat apa ada uang di tangan tapi tidak bisa dibe­lanjakan,” sentilnya.
Kondisi itu, katanya, justru akan berdampak buruk bagi per­eko­nomian Indonesia, seperti naik­nya angka inflasi dan ber­ku­rang­nya daya beli masyarakat.
Purbaya mengatakan, jika pe­merintah yakin tahun depan bisa membelanjakan anggarannya jauh lebih baik dari tahun sebe­lumnya, maka kenaikan TDL bisa ber­dam­pak positif bagi perekonomian.
Namun, Purbaya me­li­hat dam­pak kenaikan TDL ter­hadap in­flasi tergolong rendah. Me­nu­rutnya, dengan menaikkan TDL sebesar 10 persen, dampak in­flasinya sekitar 0,2 persen. Tapi, berdasarkan hitungan, dam­pak­nya jauh lebih rendah lagi.
“Kalau hitungan tahun lalu, kenaikan TDL berdampak besar pada inflasi karena ada kenaik­an pangan yang signifikan di bulan yang sama,” tukasnya.
Sebab itu, lanjut Purbaya, jika ingin menaikkan TDL di 2012, maka pemerintah harus men­jaga kenaikan harga pangan. Artinya, Perum Bulog harus melakukan intervensi.
Menteri Perindustrian (Men­perin) MS Hidayat sebelumnya mengatakan, rencana pemerin­tah me­naikkan TDL 15 persen tahun depan sangat dilematis.
“Seharusnya tidak perlu naik. Tetapi saya mengerti alasan da­sar kenaikan itu,” katanya.
Terkait rencana kenaikan TDL itu, bekas Ketua Umum Kadin ini mengatakan, pemerintah me­minta PLN untuk menekan biaya produksi. Menurut dia, saat ini pemerintah berupaya mengu­rangi beban subsidi yang men­capai di atas Rp 40 triliun.
Menko Perekonomian Hatta Ra­jasa menimpali, setiap ren­cana kenaikan TDL harus di­bahas ter­lebih dahulu bersama DPR. Se­bab itu, pemerintah tidak bi­sa me­ngatakan akan ada ke­nai­kan se­belum bertemu dengan dewan.
“Jangan nanti kita mendahului apa yang nanti akan jadi pem­bahasan. Pak Agus (Menkeu Agus Martowardojo) itu me­nyam­­paikan kira-kira inilah ren­cana yang akan dibahas. Seperti apa nanti, tentu ha­silnya sesuai dengan pem­ba­hasan,” paparnya.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan berencana menaikkan TDL 10-15 persen pada 2012 un­tuk mengurangi beban subsidi dalam APBN. [RM]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar