Kamis, 02 Juni 2011

Kader Muda Memang Brilian, Tapi ..
.
Headline
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono - inilah.com/Wirasatria
Oleh: MA Hailuki
Nasional - Kamis, 2 Juni 2011 | 18:04 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Pada Rabu (25/5/2011) malam, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memanggil jajaran pengurus DPP, Dewan Pembina dan Dewan Kehormatan Partai Demokrat ke kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor.

Dalam pertemuan itu, SBY memberikan arahan kepada para elite Partai Demokrat untuk tetap bersatu dan solid pasca pemecatan M Nazaruddin dari jabatan bendahara umum. Berikut petikan arahan SBY dalam pidatonya.

Saya masih Dewan Pembina, masih Dewan Kehormatan, kalau saya sudah selesai nanti kalau dilempari puntung rokok saya paling hanya sedih, kok saudara sendiri berjuang 13 tahun setelah itu begitu. Menurut saya kepada siapapun janganlah menganggap saya dan yang lain masa lalu, Allah tidak akan berkahi prilaku seperti itu.

Saya doakan para kader termasuk yang muda-muda, saya tidak suka dikotomi, yang muda bisa berprestasi, begitu juga yang tua, setengah baya juga bisa. Kalau ada pernyataan dari kader muda Demokrat begitu saya sedih, bagaimana kalau orang mendengar.

Kultur Partai Demokrat di depan orang melecehkan senior, bagaimana yang lain dianggap apa? Ini kultur tidak baik, saling hormatilah, yang muda lebih hebat lebih brilian tapi bukan berarti yang tua tidak ada gunanya. Yang tua dorong yang muda harus regenerasi di negeri ini, tapi jangan dikotomi semua bisa prestasi.

Jadi tiga hal itu hentikan aliran jarak sewaktu kongres, mari tahan diri untuk tidak saling serang dan kemudian saling menghormati. Saya tidak minta apa-apa dari saudara, selesai emban amanah saya jadi rakyat biasa. Saya minta hormat-menghormati antara kita, kader ini saya anggap keluarga sendiri.

Yang muda adik saya, saya tidak pernah berpolitik ke dalam, tidak pernah, dosa, salah, kok bagaimana ayah politik ke anak ke istri. Kalau politik keluar ya, politik Indonesia ke dunia ya. Tapi kalau ke dalam tidak berpolitik, kalau ada masalah ke saya terbuka, kita carikan solusinya. Bagaimana laporkan apa adanya, jangan saya dibikin confused, gila, memangnya saya siasati, mungkin bisa saya siasati tapi saya dosa.
[bersambung/mah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar