Pelaku Penembak Polisi dari Kelompok Teroris?
Kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Jum'at, 3 Juni 2011, 14:57 WIB
Arry Anggadha, Sandy Adam Mahaputra Namun, berdasarkan keterangan pemilik toko saat kejadian tidak ada ditemukan barang-barang berharga di dalam toko yang hilang, serta bagian pintu atau akses toko yang rusak.
"Kita belum bisa pastikan, apakah pelaku penembakan dari kelompok teroris atau bukan. Polisi selalu bergerak dari tempat kejadian perkara, dan belum ditemukan indikasi kesana," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Baharudin Djafar di Jakarta, Jumat 3 Juni 2011.
Namun, kata Baharudin, tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi masih bekerja untuk mengejar pelaku yang diduga berjumlah lima orang. "Kita juga belum temukan data-data apakah, pelaku merupakan kelompok teroris yang masih DPO," imbuh dia.
Untuk itu, kata Baharudin, kepolisian juga telah berkoordinasi dengan pihak BNPT(Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) untuk ikut mengungkap kasus tersebut.
Meski demikian, berdasarkan keterangan saksi-saksi, salah satunya pemilik toko Ongko Mulyo (lokasi kejadian), tidak ditemukan barang-barang di dalam toko yang hilang, begitu juga pintu atau akses toko yang hilang. "Bisa jadi di lokasi itu, menjadi tempat perkumpulan (Metting Point) para pelaku untuk melakukan aksinya," tegas Baharudin.
Lebih lanjut, Baharudin menegaskan telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten untuk memburu para pelaku. Menurutnya, dalam koordinasi itu pihaknya meminta agar mencurigai mobil Kijang Innova warna hitam yang memiliki sejumlah lubang peluru di bagian kaca depan dan samping mobil tersebut.
"Kita sudah lakukan razia untuk menutup ruang gerak pelaku, dan meminta seluruh petugas Kepolisian memantau rumah sakit dan bengkel-bengkel. Diduga mereka sudah tidak berada di wilayah Bekasi," katanya.
Mengenai dugaan senjata laras panjang yang dipergunakan kawanan rampok tersebut, Mantan Kabid Humas Polda Sumut itu menegaskan senjata laras panjang baru sebatas dugaan saja.
Dari hasil otopsi yang dilakukan tim forensik RSCM Jakarta di duga peluru yang menembus kepala Aipda Sugiantoro merupakan peluru jenis kaliber 8 milimeter. Peluru jenis ini, biasanya dipergunakan untuk senjata laras panjang, meski demikian Polisi belum dapat memastikan penggunaan senjata laras panjang tersebut.
Dari hasil olah TKP petugas menemukan empat selosong peluru milik anggota Polisi di lokasi tersebut. Sedangkan, proyektil serta selosong peluru yang dipergunakan pelaku hingga kini belum ditemukan.
Terkait penggunaan senjata api yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan. Kebanyakan, senjata tersebut berasal dari pasar gelap. Selain itu, dari hasil penangkapan 80% senjata yang digunakan adalah rakitan, sedangkan 20% adalah senjata pabrikan yang tidak terdaftar. "Senjata pabrik tapi tidak ada nomor regristasinya, sehingga senjata itu tidak pernah terdaftar," ungkap Baharudin. Biasanya, senjata ini banyak beredar dipasar gelap.
Sampai saat ini penyidik masih kesulitan dalam mencari lokasi pasar gelap tersebut. "Kami kesulitan mencari lokasinya, tapi kami tetap melakukan penyidikan," ujarnya. Sementara, sampai saat ini kejahatan tertinggi masih dipegang pencurian kendaraan bermotor.
Sebelumnya, Polres Pemalang, Jawa Tengah mengamankan sebuah mobil Kijang Innova warna hijau metalik bernopol BE 20XX XX saat melakukan razia pada Kamis sore 2 Juni 2011.
Razia itu dilakukan, setelah aparat Polres mendapatkan SMS (Short Messaging System) dari nomor gelap yang menginformasikan jika mobil tersebut adalah mobil pelaku penembakan polisi di Bekasi.
"Polres Pemalang kemudian merazia mobil tersebut. Namun setelah dicek, itu bukan mobil yang dimaksud," kata Kepala Subdit Resmob Direktorat Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Herry Heryawan
Petugas mengecek kelengkapan surat kendaraan dan warna mobil tersebut sesuai dengan pelat nomornya. Sementara mobil yang digunakan pelaku penembakan adalah Kijang Innova warna hitam. "Kondisi mobil tersebut juga masih mulus, tidak ada pecahan kacanya atau pun lubangnya," paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aipda Sugiantoro anggota Reskrim Polresta Bekasi Kota tewas ditembak lima perampok saat berusaha menggagalkan aksi perampokkan di Jalan Mess AL RT 4/1, Kampung Jatiraden, Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu dini hari 1 Juni 2011, Pukul 04.30 WIB.
Lelaki yang memiliki satu istri dan dua anak ini tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka tembak pada bagian bawah mata kanan yang menembus kepala. (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar