Kamis, 28 Juli 2011

Calon Hakim Agung Kaget Dituding Miliki Rekening 11 Juta USD

Tribunnews.com - Jumat, 22 Juli 2011 15:46 WIB



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Hakim Agung, Dr Hj Marni Emmy Mustafa, terkejut saat diklarifikasi oleh Komisioner Komisi Yudisial, bahwa ia memiliki simpanan sebesar 11 juta Dollar Amerika Serikat di rekening miliknya.
Marni, diminta klarifikasi oleh Wakil Ketua KY, Imam Anshori, dalam acara test seleksi wawancara Hakim Agung 2011, yang digelar di Gedung KY, Jumat (22/7/2011), siang.
Menurut data yang dimiliki KY, ungkap Imam, Marni, memiliki tabungan di Bank Niaga, dengan saldo 11 juta USD.
Namun Marni membantah hal tersebut. Menurutnya saldo yang ada di rekening tersebut hanyalah 11 juta Rupiah.
"Itu 11 juta Rupiah, makasih pak. Boleh dicek nomor itu. Itu juga bisa di cek ke KPK, saya sudah laporkan semuanya," kata Marni.
Menurutnya, angka 11 juta USD itu merupakan suatu kesalahan.
"Itu salah Pak, saya tidak menyebut 11 juta USD, hanya Rp 11 juta," kata Marni.
Mendengar penjelasan itu, Imam memperjelas dengan menanyakan apakah KPK pernah mempertanyakan kepemilikan uang senilai 11 juta USD. Marni pun menjawab tidak pernah.
Dalam kesempatan ini, Marni mengaku bahwa harta kekayaannya dalam bentuk rekening hanya sekitar Rp 200 juta.
Marni juga membantah dikabarkan sering berpergian dengan pesawat kelas bisnis.
"Tidak benar Pak mana buktinya itu," kata Marni, hakim yang juga dikenal memiliki perhatian khusus di bidang hak kekayaan intelektual ini.
Ketua Pengadilan Tinggi Banajarmasin ini, memiliki dua orang puteri. Satu puteri diakuinya merupakan seorang kurator sekaligus advokat atau konsultan HKI.
Satu orang puteri Marni lainnya merupakan seorang calon hakim yang menikah dengan seorang hakim.
Dalam kesemapatan yang sama, Marni juga sempat diklarifikasi tentang isu Marni sering gonta ganti mobil.
Ia mengaku hanya memiliki satu buah mobil yakni Honda Accord tahun 2005. Adapun Honda Accord lainnya dan sebuah sedan Mazda adalah milik puterinya yang merupakan seorang kurator sekaligus konsultan HKI itu.
"Anak saya kurator, konsultan HKI dan pengacara. Penghasilannya resmi. Dia bukan dari saya," kata Marni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar