Presiden: Jangan Bikin Politik Tidak Stabil
Minggu, 17 Juli 2011 15:01 WIB | 871 Views
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) memberikan pidato disaksikan Menteri Agama Suryadharma Ali (kanan), Rais Aam Syuriah PB Nahdatul Ulama (NU) KH Achmad Sahal Mahfudz (ke2 kanan) serta Ketua PBNU Said Aqil Siraj (ke3 kanan saat peringatan Hari Lahir PBNU yang ke-85 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (17/7). Pengingatan tersebut dihadiri sekitar 120 ribu perwakilan warga NU dari seluruh Indonesia. (ANTARA/Yudhi Mahatma/ed/mes/11)
Kita makin harus bersatu, bukan membikin politik semakin tidak stabil
"Kita makin harus bersatu, bukan membikin politik semakin tidak stabil," kata Yudhoyono saat berpidato dalam peringatan hari lahir ke-85 Nahdlatul Ulama di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu siang.
Yudhoyono menegaskan, Indonesia saat ini membutuhkan politik yang stabil. Menurut dia, sikap dan tindakan sejumlah pihak yang tidak sesuai hanya akan membuat suasana makin "panas".
Kepala Negara menyatakan hal itu terkait dengan isi pidato Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj dalam acara yang sama.
Said Aqil antara lain menyatakan, NU adalah organisasi yang selalu memilih jalan tengah, tidak ekstrim, dan mendukung politik yang stabil.
"Saya mendukung penuh," kata Yudhoyono tentang isi pidato Said Aqil.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Minggu siang, menghadiri peringatan hari lahir ke-85 Nahdlatul Ulama di Stadiun Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Presiden dan Ibu Negara Ani Yudhoyono tiba di tempat acara pada pukul 13.00 WIB. Presiden yang mengenakan baju koko disambut dengan tepuk tangan para nahdliyin ketika tiba di tribun utama.
Menteri Agama Suryadharma Alie dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siraj nampak mendampingi Kepala Kegara.
Selain itu juga nampak sejumlah menteri dan pejabat negara dalam acara itu, antara lain Ketua DPR Marzuki Alie, Ketua DPD Irman Gusman, dan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saefuddin.
Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga berada di tempat acara.
Pengamanan di sekitar tempat acara cukup ketat. Pengamanan dilakukan oleh sejumlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden, Polri, dan Barisan Ansor Serbaguna.
Puncak peringatan hari lahir NU diawali dengan berbagai kegiatan, antara lain seminar tentang ekonomi kerakyatan serta pameran hasil karya warga nahdliyin, dan pertemuan sufi sedunia.
Selain itu juga akan ada defile Barisan Ansor Serbaguna (BANSER).
(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar