Sabtu, 23 Juli 2011

Staf Nazaruddin Tuduh Bosnya Berbohong

Staf Ahli itu menilai, Nazar tidak berani pulang karena sebenarnya tidak memiliki data.

Sabtu, 23 Juli 2011, 11:11 WIB
Arfi Bambani Amri, Suryanta Bakti Susila
VIVAnews - Staf Ahli M Nazaruddin, Nuril Anwar, menilai semua pernyataan bosnya itu bohong. Menurutnya, Nazar hanya mengklaim memiliki data dalam bentuk flashdisk dan cakram seperti ditunjukkan dalam wawancara melalui Skype dengan jurnalis Iwan Piliang.

"Apa yang diucapkan Nazar tadi malam tak benar," kata Nuril ditemui di arena Rapat Koordinasi Nasional Partai Demokrat 2011 di Sentul, Bogor, Sabtu 23 Juli 2011. "Saya pikir itu bohong semua. Misalnya kongres bertabur uang, tuduhan ke orang-orang, kan kasihan juga. Kalau mau buktikan, datang saja ke tanah air," kata Nuril.

Nuril menilai, Nazar tidak berani pulang karena sebenarnya tidak memiliki data. "Kalau ada tentu dia sudah datang," ujarnya.
"Kalau gentleman buktikan. Tak bisa praduga dan fitnah, itu hanya mencemarkan nama baik."

Menurut Nuril selama bekerja pada Nazar tidak pernah melihat Benny Harman dan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Hamzah menemui Nazar. "Itu tak benar dan saya tak lihat. Bisa saja dia halusinasi," ujarnya.

Nuril mengaku terakhir bertemu Nazar pada 23 Mei. "Saya ketemu sore. Dia tak kasih tahu saya kalau malamnya dia ke Singapura," ujarnya.

Nuril juga tersinggung namanya disebut-sebut Nazar. "Saya berpirinsip tak mau khianati kebenaran. Saya kira dia sudah khianati dengan sudutkan orang banyak termasuk sebut-sebut nama saya. Saya kira saya tersinggung," ujarnya.

Karena itu, tiga hari lalu, Nuril memutuskan mundur dari pekerjaannya sebagai staf ahli Nazar di fraksi. "Terakhir BBM-an ke dia, bilang mundur sebagai staf ahli dia. Dia cuma jawab ok," kata Nuril.

Menurut Nuril, tugas terakhirnya sebagai staf ahli, membuatkan Nazar surat pengunduran diri dari DPR dan partai. "Tugas saya trakhir membuat surat pengunduran diri. Perintah dia dua, bikin surat undur diri, dan sebagai anggota partai," kata dia.

Kenapa tidak ke fraksi? "Ada tembusan juga," lanjut Nuril. (ren)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar