Sabtu, 16 Juli 2011

Laporan Polisi Dicabut, KY Temui MA

Pekan depan rencananya seluruh anggota KY akan bertemu pimpinan MA.

Sabtu, 16 Juli 2011, 10:11 WIB
Arry Anggadha, Nur Eka Sukmawati
VIVAnews - Komisi Yudisial  menyambut baik langkah Mahkamah Agung yang membuka pintu damai terkait laporan terhadap salah satu komisionernya, Suparman Marzuki, ke Mabes Polri.

"Memang yang kita harapkan seperti itu, jadi kita sama-sama terbuka untuk saling duduk bersama untuk membicarakan apa-apa yang perlu disampaikan," kata Wakil Ketua KY, Imam Anshori Saleh, kepada VIVAnews.com, Sabtu 16 Juli 2011.

Menurut Imam, KY sudah melakukan komunikasi dengan MA terkait hal tersebut walaupun tidak secara formal dalam pertemuan resmi. "Antar pimpinan sudah terjadi, tinggal kita akan formalkan saja. Terakhir saya juga komunikasi dengan wakil ketua MA Pak Kamil dengan baik. Meskipun belum secara detail, tapi sudah ada saling pengertian lah, tinggal pertemuan resminya saja," terangnya.

Pekan depan rencananya seluruh anggota KY akan ketemu pimpinan MA. "Mungkin minggu depan ya karena Sabtu Minggu kan libur," ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut nantinya KY akan memberikan laporan dari masyarakat terkait percaloan calon hakim yang sudah ada di KY dan akan disampaikan ke MA. "Laporan itu bisa diberikan ke MA secara langsung, kalau data nya cukup valid ya mestinya MA menindak, tapi kalau laporan belum kuat tentu sekedar informasi yang perlu ditelusuri lagi," tuturnya.

Hingga hari ini, KY masih menunggu dan meminta laporan dari masyarakat terkait adanya percaloan calon hakim tersebut. "Kita justru meminta laporan masyarakat, masih menunggu data komplitnya. Ini baru data dari luar yang masih perlu diverifikasi dan bukti-bukti lebih lanjut," ujarnya.

"Kemudian kami akan menyampaikan kebijakan yang sesungguhnya seperti apa sehingga kita punya saling pengertian," tegas dia.

Jika dalam pertemuan tersebut dicapai suatu titik temu, KY akan mengadakan konferensi pers agar semua masyarakat tahu yang sebenarnya. "Ya kita harapkan seperti itu sehingga secara terbuka masyarakat tahu apa yang terjadi sesungguhnya," jelas dia.

Imam menjelaskan, sampai hari ini Suparman Marzuki belum menerima panggilan dari Mabes Polri. "Pak Harifin sendiri kan menjanjikan akan dicabut ya. Kita harapkan kalau kita bertemu sudah dicabut kan lebih enak," harapnya. (umi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar