Jumat, 15 Juli 2011

Provokator Rusuh Rutan Salemba Dipindah

Domi diketahui beberapa kali membuat keributan dengan kelompok lain.

Jum'at, 15 Juli 2011, 16:14 WIB
Eko Priliawito, Siti Ruqoyah
VIVAnews - Domistinus Tuhehai alias Domi, terdakwa kasus perusakan kendaraan milik Andi Darussalam Tabusalla, menjadi salah satu biang keributan di Lembaga Pemasyarakat kelas II A Salemba. Karena ulahnya itu, Domi dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cipinang.

Dijelaskan Kepala Lapas Narkotika Cipinang, Edi Kurniadi, ulah yang dilakukan Domi tidak sekali ini saja, sehingga dia terpaksa dipindahkan. Domi diketahui beberapa kali membuat keributan dengan kelompok lain. "Domi ada di tempat yang khusus, dengan pengawasan dan pengamanan yang khusus juga," kata Edi, Jumat, 15 Juli 2011.

Penempatan Domi di Lapas Narkotika belum tetap, karena proses hukum yang dihadapi Domi belum masuk persidangan. Domi merupakan salah satu tersangka yang merusak kendaraan B 258 ADS milik Andi Darussalam Tabusalla, usai pertemuan para pejabat PSSI dengan KONI di Pintu I, Senayan, Jakarta, Jumat 4 Maret 2011.

Seperti diketahui, Selasa malam 12 Juli kemarin, 32 orang tahanan Lapas kelas II A Salemba yang terdiri dari kelompok Palembang dan Kelompok Ambon dipindahkan lantaran membuat keributan yang menyebabkan salah satu tahanan cidera.
Guna mengantisipasi keributan kembali terjadi, tahanan dari kelompok Indonesia timur dipindah ke Lapas Narkotika, dan kelompok Sumatera ke Lapas Tangerang.
Peristiwa bermula saat Fani dan Alfian dari kelompok Palembang sedang berbincang terkait utang piutang di dalam kamar A 310 Blok A. Tiba-tiba Dominggus dari kelompok Ambon memanggil Fani keluar dari selnya yang ada di lantai 3, tetapi Alfian tidak mengizinkan.

"Akhirnya, Domi naik ke kamar sambil teriak-teriak nggak jelas, lalu Domi turun dan terjadi keributan anntara kelompok Ambon dan Palembang," ujar Kepala Kepolisian Sektor Metro Cempaka Putih, Komisaris Djoko Dwi.

Dijelaskan Djoko, kejadian tersebut terjadi pukul 16.00 WIB dan tidak berlangsung lama. Dalam peristiwa tersebut, salah satu kelompok Ambon bernama Andika yang menjadi sasarannya, Andika terkena pukulan di bagian kepala dengan tangan kosong kelompok Palembang. (adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar