Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, rakyat harus mendapatkan informasi yang benar di era kebebasan, keterbukaan dan demokrasi saat ini.

Presiden menyatakan hal itu saat menerima pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat di komplek Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

"KPI, termasuk lembaga penyiaran, harus memastikan bahwa rakyat mendapatkan informasi yang layak dan benar," kata Presiden.

Indonesia memang tidak melarang paham keterbukaan dan kebebasan arus informasi, namun kebebasan itu harus digunakan secara bijak sehingga kepentingan publik tetap terjaga.

"Kebebasan ini harus kita gunakan dengan tanggung jawab, dengan demikian demokrasi yang telah menjadi pilihan kita makin kedepan makin bermartabat, membawa keteduhan dalam kehidupan kita, dan bermanfaat bagi rakyat," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima pimpinan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat di komplek kantor kepresidenan, Jakarta.

Perwakilan KPI yang dipimpin langsung oleh Ketua KPI Pusat, Dadang Rahmad Hidayat tiba di komplek kantor kepresidenan sekitar pukul 14.00 WIB.

Mereka disambut langsung oleh Presiden Yudhoyono yang saat itu didampingi oleh Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Pertemuan itu berlangsung di sebuah ruangan yang biasa digunakan oleh Presiden untuk menerima tamu.

Dadang Rahmad dalam pengantar pertemuan itu mengatakan, pimpinan KPI Pusat Periode 2010-2013 berniat melaporkan hasil kerja komisi selama 2010-2011.

Selain itu, pertemuan tersebut juga membahas peran KPI dalam era keterbukaan informasi dan demokrasi.

(F008*D013)